Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Resume Kegiatan Diseminasi Komunitas Literasi Tingkat Dasar bagi Guru SD

Komunitas Literasi


Waktu Pelaksanaan
  : 23 s/d 26 Oktober 2019
Tempat Kegiatan      : SDN 1 Dangintukadaya

Tujuan           : untuk memberikan pelatihan kepada guru SD di Kabupaten Jembrana tentang Literasi dasar

Adapun rangkuman materinya sebagai berikut!

Hari Pertama
Narasumber: Toha Machsum, M. Ag
Kebijakan Literasi Nasional:
Sejak tahun 2016 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggiatkan Gerakan Literasi Nasional (GLN) sebagai bagian dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
GLN terdiri dari 3 kategori, yaitu literasi sekolah, literasi keluarga, dan literasi masyarakat.
Tingkat literasi siswa harus dipilah berdasarkan  4 kategori, yaitu:
1. Membaca fasih dengan pemahaman  yang sempurna
2. Membaca dengan pemahaman
3. Membaca dengan pemahaman terbatas
4. Tidak mampu membaca

Narasumber: Gede Rio Andre Strisna, S. Pd. M. Pd.
Literasi Baca Tulis:
Muara akhir literasi adalah agar manusia mempunyai kecakapan hidup dan bermanfaat bagi sesama.

Hari Kedua
Narasumber: Dr. I Wayan Artika, M. Hum.
Gerakan Literasi Masyarakat:
Literasi berasal dari kata literatus yang artinya orang yang belajar.
UU No. 43 Tahun 2007 merupakan dasar hukum untuk mengembangkan komunitas literasi dimasyarakat.

Literasi adalah kompetensi membaca dan menulis.  Litreasi tidak harus berkaitan dengan buku, tetapi terkait dengan berbagai hal. Literasi merupakan peristiwa pengulangan antara baca-tulis, baca-tulis.

Tujuan literasi adalah untuk mengetahui isi bacaan dan membiasakan siswa membaca dan menulis sendiri.

Gerakan literasi masyarakat seperti Komunitas literasi, TBM, Rumah Baca, Perpustakaan Jalan, Lapak Buku, Pustaka Bergerak, Desa Literasi, dll.
Pendekatan literasi, yaitu:

  1. Siswa membaca
  2. Siswa menulis
  3. Siswa presentasi

Masalah literasi adalah budaya literasi yang masih rendah dan minat baca rendah.
Haiku merupakan puisi yang bertema alam. Puisi ini ditulis singkat terdiri dari 17 suku kata. Ditulis dalam pola 5-7-5.

Dalam menulis esay harus ada fakta dan integrasi gabungan antara pengetahuan dan perasaan. Esay merupakan tulisan ringan.

Opini adalah segala prasangka, tuduhan, dan segala jenis omongan yang tanpa dasar. Opini juga dapat diartikan sebagai kebenaran/penilaian yang ada pada pikiran seseorang.
Cara menyusun esay, yaitu:
1. mengulas dasar hukum.
2. sambutan masyarakat secara umum
3. opini pribadi
4. penutup

Hari Ketiga:
Narasumber: Wayan Jengki Sunarta
Jenis, Strategi dan Teknik membaca:
Tujuan membaca:

  1. memperoleh informasi
  2. mengembangkan sikap kritis
  3. menambah wawasan dan pengetahuan
  4. hiburan
  5. olahraga otak

Jenis dan tingkatan membaca

  1. Membaca intensif: Membaca secara cermat, seksama, dengan tujuan memahami seluruh isi teks secara mendalam.
  2. Membaca kritis: menganalisis motif penulis dan menilainya.
  3. Membaca cepat: kecepatan memahami isi bacaan dengan waktu relatif lebih cepat.
  4. Membaca teknik: membaca nyaring

Jenis-jenis Teks:

  1. Argumentasi: tentang opini atau pendapat
  2. Deskripsi: Menggambarkan sesuatu
  3. Eksposisi: menjelaskan atau memaparkan sesuatu
  4. Teks panduan: berisi tentang cara melakukan sesuatu
  5. Bacaan sastra
  6. Teks eksposisi: mengandung sejumlah infromasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat, dan akurat.
  7. Teka explanasi: berisi penjelasan lengkap mengenai suatu topik yang berhubungan dengan fenomena alam maupun social yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
  8. Teks anekdot: cerita lucu
  9. Teks negosiasi: ditandai adanya dialog antara dua orang atau lebih
  10. Teks cerita pendek: strukturnya 1) judul, 2) orientasi/perkenalan, 3) komplikasi, 4) evaluasi/penyelesaian, 5) amanat.
  11. Teks berita: teks narasi yang nelaporkan berita.
  12. Teks naratif: ada kisah
  13. Teks eksemplum: berisi tentang sesuatu yang seharusnya tidak terjadi
  14. Teks tanggapan kritis: mempunyai 3 bagian yaitu evaluasi, deskripsi, dan penegasan ulang.

Meringkas yaitu mengambil point-point penting dari suatu teks. Dalam meringkas tidak boleh memasukkan opini pribadi. 

Swa Sunting: mengedit tulisan sendiri.
  1. Mengecek ketikan, ejaan, kalimat
  2. Mengecek kebahasaan
  3. Mengecek legalitas dan kepatutan


Hari keempat:
Narasumber: I Wayan Nitayadnya
Gerakan Literasi Sekolah
Buku pedoman literasi dan bahan-bahan bacaan literasi dapat diunduh pada laman balai Bahasa.
Setiap kelas harus ada pojok baca yang kaya akan bahan bacaan.

Minat baca di Indonesia masih sangat rendah. Menurut PISA Indonesia berada di urutan 66 dari 72 siswa.

Strategi membaca:

  1. Membaca nyaring Interaktif 
  2. Membaca bersama-sama
  3. Membaca bergiliran

Demikian ringkasan materi yang dapat kami bagikan, untuk melengkapi dapat mengunduh materi berikut:
Materi Diseminasi Komunitas Literasi (unduh)
I Wayan Ardika
I Wayan Ardika Saya adalah Seorang Guru Sekolah Dasar yang bertugas di Kab. Jembrana, Bali. Melalui Blog ini, saya ingin terus belajar sambil berbagi.