Pedoman Penerapan Kurikulum Merdeka Terbaru

infoduniaedukasi.com. Memasuki tahun ajaran 2022/2023, Kemendikbud Ristek merevisi Kepmendikbud Ristek Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran dengan mengeluarkan Kepmendikbud Ristek Nomor 262/M/2022. Ada beberapa ketentuan yang diubah, yaitu:

1. Mengubah Lampiran 1 Kepmendikbud Ristek Nomor 56/M/2022
2. Mengubah Lampiran II Kepmendikbud Ristek Nomor 56/M/2022

Lampiran I Kepmendibud Ristek Nomor 262/M/2022

Dalam lampiran 1 Kepmendikbud Ristek Nomor 56/M/2022 memuat tentang:

1. Struktur Kurikulum. Secara umum struktur kurikulum merdeka pada semua jenjang dibagi menjadi 2 kegiatan utama, yaitu pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
2. Capaian Pembelajaran (CP). Capaian pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai murid pada setiap fase.
3. Pembelajaran dan Asesmen. Pembelajaran merupakan proses interaksi murid dengan pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar. Sedangkan asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar murid.
4. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
5. Perangkat Ajar. Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh guru dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran. Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan bentuk lainnya.
6. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan. Kurikulum operasional disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada struktur kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah dan dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan murid, sekolah, dan daerah.
7. Mekanisme Implementasi Kurikulum Merdeka. Sekolah dapat memilih 3 pilihan implementasi kurikulum merdeka, yaitu 1) menerapkan beberapa bagian dan prinsip kurikulum merdeka, tanpa mengganti kurikulum sekolah, 2) menerapkan kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan oleh Pemerintash Pusat, dan 3) menerapkan kurikulum merdeka dengan pengembangan berbagai perangkat ajar oleh sekolah.
8. Evaluasi Kurikulum pada satuan pendidikan pelaksana kurikulum Merdeka. Evaluasi kurikulum pada satuan pendidikan pelaksana kurikulum merdeka bertujuan untuk menguji efektivitas, efisiensi, relevansi, dan kelayakan rancangan dan implementasi kurikulum dan pembelajaran di sekolah pelaksana kurikulum merdeka.

Lampiran II Kepmendibud Ristek Nomor 262/M/2022

Dalam lampiran II Kepmendikbud Ristek Nomor 262/M/2022 memuat tentang:

1. Beban Kerja Guru. Kegiatan pokok melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan harus memenuhi beban kerja guru minimal 24 jam tatap muka per-minggu dan paling banyak 40 jam tatap muka per-minggu.
2. Pemenuhan Beban Kerja Guru pada satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum Merdeka. Jika guru tidak memenuhi jam mengajar minimal 24 jam per-minggu, guru dapat diberikan tugas tambahan atau tugas tambahan lain yang berhubungan dengan sekolah, seperti menjadi koordinator projek penguatan profil pelajar Pancasila (ekuivalen dengan 2 jam tatap muka per 1 kelas setiap tahun).
3. Penataan Linieritas Guru dalam pembelajaran pada Kurikulum Merdeka

Untuk lebih lengkap, sahabat dapat membaca Kepmendikbud Ristek Nomor 262/M/2022 tentang Perubahan atas keputusan Mendikbud Ristek nomor 56/M/2022 tentang pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran (unduh)

Demikian yang infoduniaedukasi.com dapat bagikan tentang pedoman kurikulum merdeka terbaru. Semoga bermanfaat dan salam edukasi.

I Wayan Ardika Saya adalah Seorang Guru Sekolah Dasar yang bertugas di Kab. Jembrana, Bali. Melalui Blog ini, saya ingin terus belajar sambil berbagi.

Berbagi :