Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panduan Penilaian Tes Tertulis

panduan penilaian k 13

Penilaian di kelas bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah, menginterpretasikan, dan memanfaatkan informasi hasil penilaian berkaitan dengan perkembangan dan pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam kurikulum. Pelaksanaan penilaian aspek pengetahuan dapat dilakukan dengan menggunakan tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan diukur. Tes tertulis dilakukan dalam berbagai bentuk antara lain uraian, isian singkat, dan pilihan ganda. 

Untuk memberikan panduan pada guru, maka tim pusat penilaian pendidikan telah membuatkan buku panduan penilaian tes tertulis. Dalam buku ini tertuang beberapa hal, yaitu:
  1. Penyusunan instrumen tes tertulis, mulai dari penentuan tujuan tes, penyusunan kisi-kisi, penulisan soal, soal pilihan ganda, soal dua pilihan jawaban, menjodohkan, isian dan jawaban singkat, uraian, telaah da revisi soal.
  2. Level Kognitif, dimensi proses kognitif, contoh kata kerja operasional, dan contoh kisi-kisi soal berdasarkan level kognitif.
Sebelum menyusun tes, seorang guru harus menentukan tujuan tes terlebih dahulu. Misalnya untuk  mengetahui penguasaan materi pelajaran peserta didik setelah diajarkan, mengetahui kesulitan belajar peserta didik (diagnostic test), penempatan (placement test), atau untuk seleksi.

Selanjutnya, guru harus membuat kisi-kisi soal. Kisi-kisi adalah suatu format berbentuk matriks yang berfungsi sebagai pedoman dalam penulisan soal dan perakitan tes. Kisi-kisi yang baik harus memenuhi 3 syarat, yaitu:

  1. Mewakili isi kurikulum/kompetensi;
  2. Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami;
  3. Dapat dibuat soalnya sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan.
Contoh format kisi-kisi soal
Pemilihan materi dalam penyusunan kisi-kisi harus memperhatikan 4 aspek berikut:
  1. Urgensi, secara teoritis materi yang akan diujikan mutlak harus dikuasai peserta didik;
  2. Relevansi, materi yang dipilih sangat diperlukan untuk mempelajari atau memahami bidang lain;
  3. Kontinuitas, materi yang dipilih merupakan materi lanjutan atau pendalaman materi dari yang sebelumnya pernah dipelajari dalam jenjang yang sama maupun antarjenjang; dan
  4. Keterpakaian, materi memiliki daya terap dan nilai guna yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, kompetensi, mata pelajaran, dan satuan pendidikan. Indikator yang baik harus mempunyai 4 syarat berikut.
  1. Memuat ciri-ciri kompetensi dasar yang akan diukur;
  2. Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur;
  3. Berkaitan dengan materi yang dipilih; dan
  4. Dapat dibuatkan soalnya.
Untuk lebih jelas memahami tentang Penilaian Tes Tertulis, dapat mengunduh dan membaca file berikut!

(unduh)

Demikian yang dapat kami bagikan tentang buku panduan Penilain tes Tertulis. Bila bermanfaat, mari bagikan ke semua sahabat guru yang lain.

Salam edukasi.
I Wayan Ardika
I Wayan Ardika Saya adalah Seorang Guru Sekolah Dasar yang bertugas di Kab. Jembrana, Bali. Melalui Blog ini, saya ingin terus belajar sambil berbagi.

4 komentar untuk "Panduan Penilaian Tes Tertulis"

  1. Terimakasih bapak, uraianya sangat membantu.

    BalasHapus
  2. Terimakasih pak...sukses terus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama pak, terima kasih sudah berkunjung. Salam Sukses juga pak

      Hapus

Mohon berkomentar dengan menggunakan akun google. Komentar yang Anonim akan kami hapus, karena kami anggap Spam. Terima kasih telah berkunjung, jangan lupa ikuti Info Dunia Edukasi untuk mendapat update terbaru.