Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Refleksi Sebagai Bagian dari Pembelajaran di Sekolah Dasar

Refleksi

Kegiatan refleksi berkaitan erat dengan dimensi mandiri pada profil pelajar Pancasila. Untuk itu, kebiasaan refleksi harus dibangun dan menjadi bagian rangkaian pembelajaran di kelas. Kegiatan refleksi bukan dilakukan karena kebetulan ada waktu, tetapi guru perlu mengadakan waktu untuk melakukan refleksi. Refleksi dapat dilakukan saat pembelajaran dan diakhir pembelajaran. Melalui refleksi, murid dapat belajar dari proses belajarnya untuk pembelajaran selanjutnya. 

Ada 3 Hal yang perlu diperhatikan saat memasukkan refleksi dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:

  1. Bagaimana membuat pertanyaan refleksi yang sesuai untuk murid?
  2. Kapan refleksi dilakukan?
  3. Bagaimana Guru memfasilitasi muridnya berefleksi?

Cara Membuat Pertanyaan Refleksi

Pertanyaan refleksi perlu disesuaikan dengan tahap perkembangan murid sesuai dengan fasenya dan dapat juga dikaitkan dengan materi yang dipelajari di kelas. 

Pada Fase A (7-8 Tahun) refleksi masih berfokus pada ekspresi diri, belum pada kualitas jawaban murid, yang penting murid dapat nyaman berbicara, nyaman menjawab, dan mengekspresikan dirinya. Murid diharapkan dapat melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kekuatan (contoh: saat belajar membaca, saya berhasil melakukan …), kelemahan (contoh: saya masih perlu belajar lagi saat melakukan …), dan keberhasilan dirinya (contoh: saya masih perlu belajar lagi saat melakukan …).

Pada Fase B (9-10 tahun), murid diharapkan dapat mengidentifikasi situasi yang dapat mendukung dan meghambat pembelajaran dan pengembangan dirinya. Bentuk pertanyaan refleksi dibuat untuk membantu murid menemukan situasi tersebut. Misalnya bertanya tentang tahapan apa yang dirasa mudah, sulit, atau merasa dirinya paling berhasil (contoh: saat mengerjakan proyek ini, bagian mana yang: paling kamu suka dan bisa dilakukan? dirasa paling sulit kamu lakukan? Paling kamu puas dengan hasilnya?), Kontribusi yang dilakukannya (contoh: Pada bagian mana kamu berkontribusi paling besar dalam tugas kelompok ini?), dan Kondisi seperti apa yang paling menghambatmu saat belajar atau kondisi yang paling membantumu saat belajar? Pada fase ini, jika murid sudah nyaman berekpresi, guru dapat mengarahkan murid pada kualitas jawaban dari refleksi murid.

Pada Fase C (11-12 Tahun), murid diharapkan dapat mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat mendukung/menghambat dalam belajar dan mengembangkan diri serta cara-cara untuk mengatasi kekurangannya. Jadi, bentuk pertanyaan refleksi pada fase ini dapat menggiring murid untuk menemukan hambatan dan cara mengatasinya (contoh: apa saja hal yang menghambatmu dalam menyelesaikan tugas ini dan bagaimana kamu mengatasi hambatan itu?), Membantu memahami dirinya saat belajar (contoh: apa saja hal yang menghambatmu dalam menyelesaikan tugas ini dan bagaimana kamu mengatasinya?), Menilai hasil kerjanya sendiri (contoh: apa yang ingin diperbaiki saat melihat hasil dari pekerjaanmu?), Memikirkan bantuan apa yang dibutuhkan (contoh: pada bagian mana hasil pekerjaanmu yang dirasa masih membutuhkan bantuan dan bantuan seperti apa yang diharapkan?) dan sumber daya yang paling membantu (contoh: apa saja sumber daya yang kamu gunakan saat mengerjakan proyek ini dan manakan sumber daya yang paling membantu?)

Guru dapat memanfaatkan respon murid terhadap pertanyaan refleksi untuk menjadi pertimbangan dalam merencanakan kegiatan belajar di kelas. 

Cara guru memfasilitasi murid berefleksi

  1. Memberikan daftar capaian-capaian yang dilalui pada serangkaian proses belajar. Dari daftar capaian tersebut, murid dapat menentukan mana yang ia bisa, masih perlu belajar, yang paling puas dengan hasilnya, dll.
  2. Memberikan pertanyaan tambahan yang memandu murid.
  3. Menciptakan suasana yang mendukung untuk melaksanakan refleksi agar siswa nyaaman melaksanakan refleksi.
  4. Mengenali fase murid berada dan melaksanakan refleksi sesuai kemampuannya.
Sumber: Modul Refleksi sebagai bagian dari pembelajaran di SD pada Aplikasi Merdeka Mengajar.

I Wayan Ardika
I Wayan Ardika Saya adalah Seorang Guru Sekolah Dasar yang bertugas di Kab. Jembrana, Bali. Melalui Blog ini, saya ingin terus belajar sambil berbagi.

Posting Komentar untuk " Refleksi Sebagai Bagian dari Pembelajaran di Sekolah Dasar"